BMH JAWA TIMUR

LAZNAS - NGO Pengelola Zakat, Infaq, Shodaqoh, Dana Kemanusiaan dan Wakaf

Suami Suka Chatting & SMS-an dengan Wanita Lain


Suami Suka Chatting & SMS-an dengan Wanita Lain
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Saya Novita 33 tahun, saya seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak laki-laki dalam usia pernikahan sudah 12 tahun.Suami saya usianya lebih muda 3 tahun. Semua hal dalam keluarga, suami, saya nilai tidak mampu berbuat apa-apa. Bahkan, sejak awal pernikahan, suami sudah bermasalah dengan saya,terutama kebiasaannya chating dan sms-an dengan wanita lain.

Sampai sekarang saya selalu dihantui rasa ketakutan seperti dikhianati atau dikecewakan,saya mencoba bersabar dan merubah sikap suami saya untuk berprilaku sebagaimana seorang ayah atau suami,masalahnya, suami saya merasa kesal terhadap saya, dan mengatakan kalau saya terlalu mengendalikannya, padahal niat saya adalah baik. Apakah sikap saya salah? Saya mohon sarannya. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.


Waalaikumsalam Wr. Wb
Ibu Novita, rahmat dan karunia Allah semoga selalu tercurah kepada Anda dan keluarga. Aamin ya Allah.
Menyimak penuturan Anda mengenai kondisi pernikahan Anda dan suami, nampaknya Anda tidak cukup bahagia menjalaninya. Sering merasa khawatir, takut dan cemas. Saya rasa, kondisi seperti itu tidak sehat.

Anda perlu memperbaiki pola hubungan yang terjalin selama ini. Ingat, tujuan pernikahan adalah terciptanya kehidupan yang sakinah mawaddah wa rahmah. “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum : 21)

Perbedaan usia antara Anda dengan suami yang lebih muda usia bukanlah satu-satunya kendala. Toh banyak pasangan suami istri yang menjalaninya dan tidak berakhir buruk. Terutama suri tauladan kita Rasulullah SAW bersama Sayyidatu Khadijah isterinya.

Perangai suami yang menyimpang seperti yang Anda tuturkan, tetaplah perbuatan tercela bagi seorang suami dan ayah. Karena kemesraan berkomunikasi yang hakiki, harusnya terjalin dengan baik oleh seorang suami kepada keluarganya, bukan ‘diumbar’ kepada wanita lain yang tidak halal baginya.

Namun demikian, bukan tidak mungkin, perbuatan itu suami lakukan karena dia merasa dirinya tidak berdaya menjadi seorang suami untuk keluar dari belenggu kekuasaan Anda. Merasa dikendalikan dan tidak memiliki wilayah memimpin.

Dalam hal ini, saya rasa sikap hormat Anda kepada suami diperlukan terutama untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya. Komunikasi dan pelayanan terbaik yang penuh dengan kemesraan dan keikhlasan, ditambah dengan mengajak anak-anak untuk menghormatinya, isya Allah akan membukakan kesadaran suami dari kealfaannya.

Ibu Novita, terkadang sikap istri yang dominan mengendalikan di dalam rumah tangga itu bisa menjadi satu kebaikan, misalnya dalam pengelolaan keuangan, hal ini baik, karena kadang-Wbkadang seorang pria kurang cermat mengelolanya.

Contoh lainnya, dalam membantu suami atau anak untuk keluar dari perangai yang buruk, seperti merokok, kebiasaan meminum minuman keras atau obat terlarang, maka sikap Anda akan menjadi berkah tersendiri dalam keluarga.

Intinya, untuk tujuan yang baik dan mulia, maka sikap Anda akan berdampak kebaikan bagi suami, bahkan bisa menjadi obat ampuh dari berbagai penyakit negatif.Wallahu a’lam.
Firman Allah SWT:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).......” (Qs. An-Nisa’ : 34)
Tidak ada keuntungan orang mukmin setelah taqwa kepada Allah ‘Azza waJalla yang lebih baik baginya dibanding mempunyai isteri yang shalihah/ baik.

Dan dalam sebah hadits Rasulullah SAW bersabda : “Apabila dia (lk) menyuruhnya maka ditaati. Apabila dia (lk) melihatnya, maka isteri itu menggembirakannya. Apabila ia memberi bagian padanya maka dia menerimanya dengan baik. Dan apabila ia tidak ada di rumah maka isteri yang shalihah itu tetap memurnikan cintanya untuk sang suami dalam menjaga dirinya sendiri dan harta suaminya.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah dari Abi Umamah berderajat hasan/ baik).

Selanjutnya, kuatkan sikap sabar dan tawakal kepada Allah, dekatkan diri kepada Allah, semoga Allah memberikan pertolonga-Nya, serta mengumpulkan kita dalam golongan orang-orang yang mulia dan dirahmati-Nya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pengasuh konsultasi keluarga : Ust. Endang Abdurrahman

0 komentar:

Posting Komentar