BMH JAWA TIMUR

LAZNAS - NGO Pengelola Zakat, Infaq, Shodaqoh, Dana Kemanusiaan dan Wakaf

Hidayatullah Batam Dulu kawasan Tiban, kini Pesantren Peradaban

Hidayatullah Batam Dulu kawasan Tiban, kini Pesantren Peradaban

Blusukan pesantren - Gedung bertingkat itu berdiri kokoh, termasuk sebuah masjid berukuran 33×34 meter di pertigaan kawasan Mukakuning, Batuaji. Di atas lahan sekitar 2,5 hektare dan gedung-gedung yang didominasi cat warna hijau inilah kini Yayasan Hidayatullah Batam hadir dan segenap kesibukan ribuan para pencari ilmunya.


Diperkuat oleh antusiasme dukungan berbagai pihak, Hidayatullah menyelenggarakan pendidikan formal mulai jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan lanjutan hingga perguruan tinggi,program-program keumatan yang sederhana dan menyentuh kebutuhan umat juga terus diselenggarakan. Termasuk “Gerakan Dakwah Mengajar dan Belajar Al-Quran”, majelis taklim, konsultasi syariah, serta bimbingan keluarga sakinah.

Kawasan Tiban
Kiprah gerakan dakwah Hidayatullah Batam dimulai pada tahun 1993 ketika Ustadz Chusnul Chuluk, Ketua Hidayatullah Medan, menugaskan Ustadz Abdurrahman Sutikno membuka cabang Hidayatullah di Batam.

Seiring pergeseran waktu, Majalah Suara Hidayatullah yang beredar di wilayah Batam terus menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Berkat kerja keras Abdurrahman dan Abdul Aziz, oplah majalah ini kala itu telah mampu mencapai 1.200 eksemplar. Hal ini pula yang mendorong manajemen Suara Hidayatullah mengutus Ustadz Burhanuddin ke Batam untuk lebih mengembangkan peredarannya. Sejak itu bertambahlah jumlah aktivis Hidayatullah yang berjuang dan berdakwah di Batam, Kepulauan Riau.

Akhir 1997, kembali aktivis Hidayatullah mendarat di tanah Melayu tersebut. Mereka adalah pasangan pengantin yang baru saja mengikuti pernikahan mubarakah 100 pasang di Gunung Tembak, Balikpapan. Adalah pesantrenJamaluddin Nur dan Ummu Kaltsum Kadir yang dipercaya untuk lebih memperkuat dan melebarkan kepak sayap dakwah Hidayatullah di wilayah Batam, Kepulauan Riau.

Awalnya, Ustad Jamal (panggilan akrab Jamaluddin Nur) dan istrinya hidup numpang di rumah kontrakan milik ustadz Burhanuddin, yang terletak di perumahan Sagulung, Batu Aji. Saat mencari kontrakan baru, sampailah beliau di kawasan Tiban II dan bertemu H. Khalid yang menawarkan rumahnya untuk ditempati sementara waktu oleh Ustadz Jamal beserta istri tercintanya. Di kawasan Tiban inilah manajemen dakwah Hidayatullah Batam mulai terselenggara baik secara administrasi, dakwah maupun pendidikan.

Untuk lebih fokus pada dakwah, tugas Ustadz Burhanuddin sebagai ketua diserahkan pada Ustadz Jamal. Mulai saat itu, Ustadz Jamaluddin Nur didaulat sebagai Ketua Hidayatullah Batam hingga saat ini. Sedangkan Ustadz Burhanuddin, fokus dengan pengembangan peredaran Majalah Suara Hidayatullah sebagai salah satu sarana untuk menjaga komunikasi dakwah Hidayatullah dengan jamaahnya, khususnya di wilayah pulau industri tersebut.

Allah Maha Menepati Janji
Hingga hari ini, perkembangan Hidayatullah Batam mengalami percepatan. Selain juga adanya peran besar pemerintah dalam hal ini Otorita Batam (OB) yang saat itu diketuai oleh Drs. H. Ismeth Abdullah (1998). Alokasi lahan seluas 1,5 hektar dari ketua Otorita Batam untuk pembangunan gedung pondok pesantren Hidayatullah Batam di kawasan Batu Aji (1999), merupakan titik mula ukiran sejarah Hidayatullah Batam.

Kini, tanah yang dulunya hutan telah menjelma sebagai kampus megah gedung-gedung Hidayatullah Batam. Mulai dari bangunan asrama santri, gedung-gedung sekolah, perpustakaan, aula, minimarket, perkantoran, serta bangunan masjid. Tentu saja ditambah ramainya kegiatan keislaman. Syiar Hidayatullah juga menjangkau pulau-pulau terluar di Kepulauan Riau.

Miniatur peradaban Islam, inilah yang sekiranya dirasakan bila menyelami kehidupan kampus Hidayatullah Batam yang berada di sudut pertigaan jalan kawasan Batu Aji itu.

Geliat Dakwah
Sukses membangun kampus pertamanya di kelurahan Kibing Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, pertengahan 2012 Hidayatullah Batam mengembangkan dakwah di kampus kedua, di kelurahan Tanjung Uncang-Batu Aji, Kota Batam. Di lahan pemberian dari Badan Pengusaha Batam yang luasnya mencapai 2,5 hektar inilah yang sekarang menjadi ikon sekolah Islam unggulan yang memadukan konsep pondok dengan kurikulum Pendidikan Nasional.

Di tempat ini dibangun Sekolah Menengah Pertama (SMP) khusus putri “Hidayatullah Boarding School”, TK Yaa Bunayya 03 Batam, SD Islam Integral Luqman Al-Hakim 02, dengan murid yang telah mencapai lebih dari seratus siswa. Parade dakwah di tempat ini pun semakin semarak seiring bertambahnya utusan-utusan dari daerah yang mengirimkan mahasiswa-mahasiswinya untuk berkuliah di STKIP Hidayatullah Batam.

Dakwah Hidayatullah Batam tidak terhenti sampai di sini. Juga praktek langsung dan memberikan keteladanan di lingkungan sekitar. Semoga kehadiran kampus Hidayatullah Batam bisa menjadi ‘Laboratorium Dakwah’ yang melahirkan generasi-generasi mujadid yang selalu dirindukan umat.*

0 komentar:

Posting Komentar