BMH JAWA TIMUR

LAZNAS - NGO Pengelola Zakat, Infaq, Shodaqoh, Dana Kemanusiaan dan Wakaf

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sebar 40 Dai ke Nusantara

Sebar 40 Dai ke Nusantara

Puluhan pemuda berjubah dan bersongkok putih duduk tertib di depan sebelah barat panggung utama. Raut wajah mereka nampak begitu tegang. Buliran bening sedikit demi sedikit mengalir dari kepala melitasi wajah mereka. Dinginnya udara dari mesin pendingin rupanya tak mampu mendinginkan suasana hati dan perasaan mereka.

Maklum saja, hari itu, Sabtu, (30 Agustus 2014) merupakan hari pelepasan kader da’i Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL) Surabaya. Sudah menjadi program unggulan STAIL, untuk setiap tahunnya mengirim para alumninya ke daerah-daerah untuk menyiarkan Islam.
Untuk tahun ini terdapat 40 maha santri yang akan dilepas menjadi dai di seluruh nusantara. Menurut keterangan Nurul Huda, staf kemahasiswaan STAIL, semenjak berdirinya hingga kini, ratusan alumni STAIL telah menyebar dan banyak berkiprah di daerah-daerah, khususnya di cabang-cabang Hidayatullah.

“Sudah ada 600-an maha santri kita yang telah terjun ke medan juang untuk menyiarkan agama Islam,” jelasnya. Dan program ini, aku Irul, panggilan akrabnya, telah mampu memberikan sumbangsih yang luar biasa dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat.

“Selain aktif di dunia pendidikan, alumni kita juga banyak yang terjun di dunia dakwah dan badan usaha lainnya yang dimiliki Hidayatullah di seluruh Indonesia,” terangnya. Pimpinan Pusat Hidayatullah, Dr. Abdul Mannan dalam sambutannya pelepasan ikut menguatkan para kader dai untuk terus istiqomah dalam menapaki dunia dakwah.

“Teruslah beristiqomah dan lakukan yang terbaik di manapun kalian ditempatkan untuk bertugas,” ujarnya.

Siap Berjuang
Ketika acara telah menginjak pada pembacaan surat keputusan (SK)Pimpinan Pusat Hidayatullan tentang Penugasan Sarjana STAILHidayatullah, ketegangan para peserta semakin membuncah. Para hadirinpun tak kalah heboh, terutama para wali yang mendampingi.
Wajar saja,sebab tak satupun dari para hadirin yang mengetahui hendak dikirim kemana tempat tugas mereka.

Namun, ketika mereka telah mengetahui daerah tugas mereka masing-masing, nampak wajah sumringah menghiasi kedua pipi mereka. Padahal tidak sedikit dari mereka yang ditempatkan jauh dari kampung halaman.

Umair al-Amin, misalnya, yang ditugaskan ke Kepulauan Riau. Padahal daerah asalnya adalah Kalimantan. “Tidak apa-apa ditugaskan jauh seperti ini. Insya Allah saya akan melakukan yang terbaik”, jelasnya. Seperti tak mau kalah dengan kawan sejawatnya, Dafirudin yang berasaldari Madura dan ditugaskan ke Masohi, Maluku Tengah, menuturkan kemantapannya untuk mengemban tugas di tempat barunya kelak. “Bismillah, saya siap untuk berangkat,” ucapnya.

Lain lagi dengan Aris yang dikembalikan ke tempat asalnya, Bulungan, Kalimantan Utara. Ia mengutarakan keinginannya untuk bertugas di tempat yang lebih jauh lagi, “Tapi tak mengapa, ini sudah menjadi keputusan pimpinan. Sebagai kader, saya hanya bisa mengucapkan ‘Sami’naa wa atha’naa” (Saya dengar dan saya taat),” gugahnya.

Dan semangat juang para kader dai ini semakin nampak memancar, ketika secara bersama-sama mengucapkan ikrar dai dengan dipimpin oleh salah satu dari mereka, “Sebagai kader Hidayatullah maka dalam melaksanakan tugas saya berikrar; Siap menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan,” ucap mereka tegas secara bersamaan, setelah sebelumnya terlebih dahulu mengucapkan dua kalimat syahadat.

Selamat jalan! Selamat berjuang, semoga Allah senatiasa memberkahi setiap langkah telapak kaki kita.Allahumma Amiin.*/Robinsah